Ngomongin masa depan itu memang menarik. Saya adalah murid
SMA, jurusan IPA. Jurusan orang pinter, katanya. Tiada hari tanpa berhitung.
Ya, menarik bukan? Makanya, wajah anak
IPA lebih HORROR. Well, ya
tergantung guru nya juga. Pelajaran nya aja udah HORROR, ditambah gurunya yang lebih mencekam dari HORROR -_- SUREM!
Kali ini menceritakan guru kimia. Well, dia adalah guru teladan, menurut saya. MANTEP! Cara mengajarnya yang
ringan, yah dapat membuat seorang siswa berkata WOW padanya. Materi
tentang kulit atom, struktur atom, Unsur-unsur table periodic yang
bejibun, diajarkan oleh that’s
teacher, yah semuanya nganga, “CUMA SEGITU, BU?”. Ya,ringan
dan kami jatuh cinta.
Seminggu yang lalu, beliau masuk kelas. Berhubung karena
pertemuan pertama belajar di semester kedua, ya akhirnya gak belajar juga.
Tapi, motivasi dari nya yang kami inginkan keluar juga.Jarang-jarang beliau
memberi motivasi. Untuk intermezzo,
katanya.
Pertama, beliau menjelaskan Kimia semester dua ini akan
membuat rambut keriting. Ya, katanya akan dipertemukan sama Operasi hitung 0,00086:0,0056.
MENGERIKAN! Memang. Tapi otak ini
memaksa untuk tidak stress duluan. Otak saya ya, otak saya. Tidak tahu apa tanggapan
orang dikelas lainnya.
Lalu, MOTIVASI. Panjang lebar yang beliau sampaikan. Memakan
waktu 2 jam pelajaran. Bukan main! Yang saya betul-betul ingat adalah kata-kata
beliau,
“DI MASA PRODUKTIF INILAH KITA HARUS MEMPERGUNAKAN TENAGA KITA SEBAIK
MUNGKIN. BEKERJA KERAS. NANTI TUA YA TINGGAL MENIKMATI HIDUP. NIKMAT BUKAN?
SUDAH TUA, DENGAN PASANGAN, KE MEKKAH NAIK HAJI, KELILING EROPA, YA DENGAN APA?
DENGAN HASIL KERJA SAAT MUDA. MASA TUA ITU WAKTUNYA BAHAGIA.”
WOW!
Beliau juga menyinggung tentang keadaan yang pernah ia
temui.
“DULU IBU PERNAH KE JOGJAKARTA, JL. MALIOBORO. IBU MEMBELI GUDEG
DISANA, DIPINGGIR JALANAN ITU. YA, YANG JUALAN IBU-IBU, SANGAT TUA RENTA
SEKALI. IBU MENANYAI MEREKA. UMUR NYA SUDAH 90 TAHUN. KASIHAN. BETUL. YANG JADI
PERTANYAAN IBU, ANAK MEREKA INI KEMANA? MENELANTARKAN IBU YANG SUDAH SEHARUSNYA
MENIKMATI KASIH SAYANG ANAK YANG DILAHIRKANNYA.
SUDAH TUA, SEHARUSNYA YA TINGGAL MENIKMATI HIDUP. MINIMAL ISTIRAHAT DI
TEMPAT YANG HANGAT. TIDAK ADA ALASAN UNTUK MEREKA MASIH BEKERJA, SEHARUSNYA.
IBU MENANYAI MEREKA KEMBALI DAN MEREKA MENJAWAB, ANAK NYA SUDAH MENIKAH DAN
MEMPUNYAI KELUARGA SENDIRI. YA, APALAH DAYA. UNTUK MENGHIDUPI KEBUTUHAN, IBU
ITU HARUS BERJUALAN DARI PUKUL 4-9 PAGI. BELANJA DI PASAR PAGI BUTA, DAN HARUS
MELALUI SIKLUS YANG SAMA SETIAP HARI. RAMAI MEMANG KEDAINYA, MEMANG KARENA
GUDEG BUATAN IBU ITU TERKENAL ENAKNYA.”
Ya. Begitulah. Masa tua
adalah masa dimana kita hanya tinggal menikmati hidup. Sungguh aduhai menikmati
hidup ketika tidak ada yang perlu dipikirkan lagi. Apa? Tinggal menghadap
sang pencipta lah yang harus dipikirkan.
Memikirkan cara terbaik untuk menemui sang pencipta. Harus punya ilmu ketika di liang kubur ditanyai oleh malaikat, “Siapa
tuhanmu?” bukannya “Berapa isi buku
tabunganmu?” J
0 komentar:
Posting Komentar