Kamis, 18 Juni 2015

[KOREAN DRAMA REVIEW] Who Are You - School 2015.



Dan akhirnya, SCHOOL 2015 berakhir dengan sangat manis! Ibarat engkau sedang memakan sebuah permen kapas, sangat-sangat manis!

Ditambah langsung gatel ini tangan bikin review. :)

This is my first review for my Korean Drama collection. Hope i’m not lazy next time for writing many review again.

Sebelum memberi pendapat tentang drama ini, saya akan menyingkat cerita dari drama “SCHOOL 2015”.

Berawal dari cerita episode 1, Lee Eunbi yang miskin tinggal di panti asuhan “Love’s House” dan tokoh Kang So-young yang selalu mengganggu dan menyiksa Eunbi. Di episode selanjutnya dijelaskan, alasan Kang So-Young terus mengganggu nya adalah karena Eunbi selalu menghalangi perlakuan Soyoung terhadap teman-temannya, yaitu pembullyan. Go Eunbyul, saudara kembar Eunbi yang terpisah sejak ia diadopsi oleh orang tuanya sekarang, mencari tahu keberadaan saudara kembarnya tersebut.





Kelakuan So-young memberi dampak negatif pada dirinya sendiri. Saat itu, Soyoung diduga telah membunuh Eunbi. Semua tuduhan tertuju padanya. Pengurus panti asuhan juga mengira Eunbi benar-benar mati. Tetapi, dijelaskan di episode selanjutnya bahwa Eunbyul yang hilang menyelamatkan Eunbi yang jatuh dari jembatan. Eunbi pun selamat dan dibawa ke rumah sakit. Saat itu, ibu angkat Eunbyul mengira bahwa anak yang berada di rumah sakit itu adalah Eunbyul, padahal sebenarnya itu adalah Eunbi, yang lupa ingatan akibat kejadian tersebut.

Singkatnya, Lee Eunbi yang lupa ingatan bersekolah di tempat Eunbyul “Sekang High School”. Eunbi akhirnya mendapat ingatannya kembali setelah beberapa waktu. Ia ingat bahwa dirinya adalah Lee Eunbi, dan akhirnya ia menggantikan peran Eunbyul di sekolah.




Han Yi-an, merupakan sahabat Eunbyul selama 10 tahun menyadari perbedaan yang terjadi pada sikap Eunbyul yang sebenarnya adalah Eunbi.




Gong Tae-kwang, sering dianggap orang gila yang perkataannya tidak dapat dipercaya oleh teman-temannya, luluh pada sikap Eunbyul yang berbeda 180®.


                                                                             ~~~

Well, cerita pertukaran peran dalam drama ini dikemas secara apik. Sangat menarik untuk diikuti. Ceritanya yang terkesan to-the-point, tidak bertele-tele, menambah perasaan “sangat tidak membosankan” setiap kita menonton per-episodenya.

Drama ini berakhir dengan cerita bahwa, Lee Eunbi kembali ke “Sekang High School” setelah 6 bulan berlalu, dan merubah namanya menjadi Go Eunbi. Mengingat ia adalah saudara kandung dari Go Eunbyul. Sementara Eunbyul, melanjutkan sekolahnya di luar negeri.

Bisa dibilang drama ini memiliki akhir yang OPEN ENDING. Why?

Kita tidak tahu apa yang terjadi pada hubungan cinta segitiga antara Gong Taekwang-Lee Eunbi-Han Yian. Di akhir episode, kita disuguhkan adegan, yaitu Eunbi tidak sengaja bertemu Yian di halte bus. Eunbi menghampiri Yian dan memberikan medali emas nya kembali kepada Yian. Di pertengahan episode yang sama, terdapat adegan Eunbi mengobrol dengan Yian. Dimana saat itu menceritakan tentang Eunbi yang akan pindah ke sekolah baru dan Eunbi mengatakan “Aku juga mencintaimu.” . Lalu, Yian berkata “Saat kau merasa yakin pada perasaanmu, kembalikan medali itu padaku. Medali itu sangat penting bagiku”.

Disisi lain, ada Gong Taekwang yang mencintai dan mengejar-ngejar Eunbi. Bahkan di episode sebelumnya, saat Gong Taekwang mencium pipi Eunbi, ia tidak merespon. Hanya tangannya bergetar, seperti tersipu terhadap perlakuan Taekwang. Berharap Eunbi membalas cinta Taekwang, ia malah mengatakan cinta pada Yian.




Menurut saya, orang yang dicintai Eunbi memang benar Han Yian. But that’s only  my opinion, this is OPEN ENDING. Walaupun saya juga tidak rela memang :(. But, Para penonton yang lain juga dapat memutuskan bagaimana ending nya.

Nah, salah satu alasan mengapa saya sangat menyukai drama korea adalah ENDINGNYA. Berbagai macam ending dapat disuguhkan, nah ini salah satunya. OPEN ENDING! Dengan begitu, kita bisa berfikir liar dan logis tentang apa yang akan terjadi selanjutnya pada tokoh drama tersebut. School 2015 punya itu!

Well, rate saya untuk drama ini adalah 8.9/10. Good job buat penulisnya, yang tidak punya rasa manusiawi sama sekali. Hahahaha!!! Padahal saya sudah men-shipperkan Taekwang dengan Eunbi. Mereka lebih punya chemistry dari awal cerita hingga akhir, daripada harus dengan Yian. Andaikan adegan di Bus tidak pernah ada. Sampai hatikah si penulis membuat cinta Taekwang bertepuk sebelah tangan? Hahahaha. Salut!










Yeah, thanks for your attention! Hope you happy reading my review :)

See you in my next note!

Rabu, 21 Januari 2015

HASIL YANG PASTI, BERJUANG DI MASA PRODUKTIF. MENIKMATI HIDUP!



Ngomongin masa depan itu memang menarik. Saya adalah murid SMA, jurusan IPA. Jurusan orang pinter, katanya. Tiada hari tanpa berhitung. Ya, menarik bukan? Makanya, wajah anak IPA lebih HORROR. Well, ya tergantung guru nya juga. Pelajaran nya aja udah HORROR, ditambah gurunya yang lebih mencekam dari HORROR -_- SUREM!

Kali ini menceritakan guru kimia. Well, dia adalah guru teladan, menurut saya. MANTEP! Cara mengajarnya yang ringan, yah dapat membuat seorang siswa berkata WOW padanya. Materi tentang kulit atom, struktur atom, Unsur-unsur table periodic yang bejibun,  diajarkan oleh that’s teacher, yah semuanya  nganga, “CUMA SEGITU, BU?”. Ya,ringan dan kami jatuh cinta.
Seminggu yang lalu, beliau masuk kelas. Berhubung karena pertemuan pertama belajar di semester kedua, ya akhirnya gak belajar juga. Tapi, motivasi dari nya yang kami inginkan keluar juga.Jarang-jarang beliau memberi motivasi.  Untuk intermezzo, katanya.

Pertama, beliau menjelaskan Kimia semester dua ini akan membuat rambut keriting. Ya, katanya akan dipertemukan sama Operasi hitung 0,00086:0,0056. MENGERIKAN! Memang. Tapi otak ini memaksa untuk tidak stress duluan. Otak saya ya, otak saya. Tidak tahu apa tanggapan orang dikelas lainnya.
Lalu, MOTIVASI. Panjang lebar yang beliau sampaikan. Memakan waktu 2 jam pelajaran. Bukan main! Yang saya betul-betul ingat adalah kata-kata beliau,

DI MASA PRODUKTIF INILAH KITA HARUS MEMPERGUNAKAN TENAGA KITA SEBAIK MUNGKIN. BEKERJA KERAS. NANTI TUA YA TINGGAL MENIKMATI HIDUP. NIKMAT BUKAN? SUDAH TUA, DENGAN PASANGAN, KE MEKKAH NAIK HAJI, KELILING EROPA, YA DENGAN APA? DENGAN HASIL KERJA SAAT MUDA. MASA TUA ITU WAKTUNYA BAHAGIA.”
WOW!

Beliau juga menyinggung tentang keadaan yang pernah ia temui.

“DULU IBU PERNAH KE JOGJAKARTA, JL. MALIOBORO. IBU MEMBELI GUDEG DISANA, DIPINGGIR JALANAN ITU. YA, YANG JUALAN IBU-IBU, SANGAT TUA RENTA SEKALI. IBU MENANYAI MEREKA. UMUR NYA SUDAH 90 TAHUN. KASIHAN. BETUL. YANG JADI PERTANYAAN IBU, ANAK MEREKA INI KEMANA? MENELANTARKAN IBU YANG SUDAH SEHARUSNYA MENIKMATI KASIH SAYANG ANAK YANG DILAHIRKANNYA.  SUDAH TUA, SEHARUSNYA YA TINGGAL MENIKMATI HIDUP. MINIMAL ISTIRAHAT DI TEMPAT YANG HANGAT. TIDAK ADA ALASAN UNTUK MEREKA MASIH BEKERJA, SEHARUSNYA. IBU MENANYAI MEREKA KEMBALI DAN MEREKA MENJAWAB, ANAK NYA SUDAH MENIKAH DAN MEMPUNYAI KELUARGA SENDIRI. YA, APALAH DAYA. UNTUK MENGHIDUPI KEBUTUHAN, IBU ITU HARUS BERJUALAN DARI PUKUL 4-9 PAGI. BELANJA DI PASAR PAGI BUTA, DAN HARUS MELALUI SIKLUS YANG SAMA SETIAP HARI. RAMAI MEMANG KEDAINYA, MEMANG KARENA GUDEG BUATAN IBU ITU TERKENAL ENAKNYA.”

Ya. Begitulah. Masa tua adalah masa dimana kita hanya tinggal menikmati hidup. Sungguh aduhai menikmati hidup ketika tidak ada yang perlu dipikirkan lagi. Apa? Tinggal menghadap sang pencipta lah yang harus  dipikirkan. Memikirkan cara terbaik untuk menemui sang pencipta. Harus punya ilmu ketika di liang kubur ditanyai oleh malaikat, “Siapa tuhanmu?” bukannya  “Berapa isi buku tabunganmu?” J



Rihilmi's Story.

Well. Rihilmi. Sebuah kata yang istilahya menjadi nama “PENA”  sebagai penulis di blog ini. Sangat jauh sekali dengan nama sebenarnya saya, Naufal Maajid Putra.

Rihilmi MaajidRi, berasal dari kata ‘’Reading’’ yang dalam pelafalannya yaitu Riding, berarti membaca. Yang saya buat disini adalah sebuah tulisan. Bukan hal lain yang tidak berkaitan.

Hil, berasal dari kata ‘’Healer’’ dengan pelafalan  Hiler. Kata ini menginspirasi saya, berasal dari drama korea yang berjudul sama, HEALER, yang dimainkan oleh aktor Ji Chang Wook dan sang aktris Park Min Young. Ji Chang Wook, sang Healer yang bergaya ala-ala Spiderman. Pesuruh gelap yang identitasnya sangat sulit untuk terkuak. Tetapi arti Healer tetaplah penyembuh. Entahlah, saya belum menontonnya sampai tamat karena drama ini sedang On-Going.

Wakakakaka, hobi saya memang menonton drama dari negeri ginseng itu.Berbekal Laptop+Jaringan internet, dan Ah sudahlah! Berdownload ria drama korea yang ada. J  Selain memiliki sebuah cerita yang dikenal  Anti-mainstream, Drama Korea menawarkan tayangan yang memanjakan mata, terutama Aktrisnya J Dan penampakan alam Korea yang benar-benar luar biasa, indahnya*abaikan*.
Ok, kata Healer berarti penyembuh, yaitu saya berharap dengan tulisan-tulisan yang saya buat, yang idenya langsung keluar dari hati kecil saya *plaaak*dan ketika saya ingin, saya akan menulisnya, akan mewakili perasaan para readers, anda-anda semua dan dapat menjadi penyembuh rasa keingintahuan  para readers.

Mi, berasal dari kata “Me” dengan pelafalan “Mi”, yang berarti Saya. Mi berarti tulisan yang saya buat adalah punya saya, gaya penulisan ala saya , and everything about me. Tulisan yang saya buat adalah tulisan yang ingin saya tulis, ketika fikiran liar menuntut untuk saya menulis apa yang ingin saya tulis *abaikan*. Yah, me. It’s me. Walaupun nanti diketemukan tulisan saya dengan bahasa yang amburadul dan terkesan semena-mena, terlalu menghiraukan aturan KBBI, ya ini tetaplah tulisan saya. Dibaca monggo, tidak dibaca ra popo. Sak karepmu dewe.

 Yang terakhir adalah kata dari nama saya, Maajid. Saya tetap menggunakan nama ini agar ciri khas dari nama NAUFAL MAAJID PUTRA tetap tampak. J

Yang akan saya tulis dalam blog?

Semua yang saya fikirkan, ya semua. Jika hati kecil saya bekerja sama dengan fikiran saya, dan memaksa kan saya untuk menulisnya dalam sebuah tulisan, maka saya akan menulisnya. Apapun itu. Tergantung fikiran liar saya yang terlintas.
Membahas K-POP? Pasti. Karena saya termasuk penggemar genre lagu yang satu ini. Drama Korea? Well, saya tidak bisa menjalankan kehidupan dengan maksimal sehari tanpa melihat drama korea  *abaikan*. Yang jelas, semuanya. EVERYTHING! Pastinya dengan gaya bahasa saya sendiri.

Cita-cita saya seorang?

PENULIS.  Saya bisa dibilang ‘’NEWBIE’’ dalam mengarungi kata-kata. Ya, dulu saat SMP pernah mendapat juara 2 lomba membuat cerpen antarsekolah se-kecamatan. Setelah itu, redup, gelap, tidak ada semangat dalam menulis. Inspirasi buat semangat menulis lagi? Ya, hati kecil saya. Mengikuti kata-kata dari hati kecil adalah satu cara agar kita mengerti diri kita yang sebenarnya. Gaya bahasa saya yang masih kaku, atau  yang lain semacamnya yang menggambarkan keanehan dalam gaya bahasa saya, saya akan mulai dan rajin menulis kembali. Iya, harus.

Baiklah, perkenalan ini sedikit bumbu pelengkap untuk permulaan dari kelahiran sebuah blog kecil nan mungil ini. Kedepannya, saya akan melakukan yang terbaik!